Rabu, 10 Agustus 2011

Drs Darwis Siregar (Kepala Bidang Bina Keolahragaan Disporasu)

Drs Darwis Siregar
Sederhana dan Bekerja Dengan Hati

Tak ada 'surprise' ataupun kejutan untuk suatu tanggung jawab pekerjaan, meskipun itu menyangkut sebuah jabatan yang baru diemban . Sebab, bagi Drs Darwis Siregar (foto), jabatan merupakan sebuah amanah yang bukan hanya dipertanggungjawabkan didunia,pekerjaan yang menyangkut kebutuhan orang banyak, harus juga dipertanggungjawabkan di akhirat.
Sederhana. Itu yang terlintas saat melihat sosok Kepala Bidang Bina Keolahragaan di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatra Utara,yang menggantikan kedudukan H   Sakiruddin SE MM, sejak 10 Juni 2011 silam. Tak ada perubahan yang berarti dari dirinya setelah menjabat di posisi barunya tersebut. Dikeseharian menjalani pekerjaannya, seorang Darwis Siregar, tetap melayani dan santun pada rekan sekerjanya. "Saya lebih melihat sisi tanggung jawab pekerjaan ini daripada prestisenya (wibawa-red). Saya harus lebih mengutamakan pekerjaan dan harus bekerja lebih keras, agar amanah ini lebih bermanfaat," tuturnya.
Ayah tiga orang anak, kelahiran Sei Kepayang Asahan, 10 Februari 1958 ini mengaku tidak mengalami kesulitan menjalani pekerjaan diposisinya sekarang ini. Dapat dimaklumi, suami dari Zuraida Pane ini, sejak tahun 2005 silam merupakan pegawai  di Disporasu. Darwis juga merupakan staff langsung dari pejabat lama , H Sakiruddin SE MM. “Kami cukup akrab. Beliau (Sakiruddin – red)juga selalu siap membantu saya. Banyak yang dapat dipetik pelajaran atau pengalaman dari diri beliau selama ini,” ujar Darwis.
Karir pada jabatannya kini harus dijalani dengan tanggung jawab sepenuh hati, dan tetap disyukuri. Lantas apa yang harus disegerakan oleh Kabid Bina Keolahragaan Disporasu yang baru ini? “Kuncinya sederhana, bekerjalah dengan  hati”,” katanya.
Darwis menyebutkan bekerja dengan hati artinya bekerja dengat tulus ikhlas. Meskipun tak cukup dengan itu, bekerja harus memiliki prinsip yang selalu berupaya bekerja dengan cerdas dan menjalin kerja sama yang baik dengan rekan kerja.
“Jadi tidak bisa hanya sekadar bekerja keras. Karena nantinya yang dapat cuma capek. Tapi bila tiga ini dikombinasikan, kesuksesan bisa diraih,” katanya yakin.
Dengan kesederhanaan, Darwis Siregar selalu mengingatkan diri sendiri untuk bisa menjadi inspirasi rekan kerja lainnya. Misalnya, kalau ingin mengubah sesuatu yang mengarah pada pelayanan yang prima, harus dimulai dari pemimpinnya.
“Karenanya untuk itu saya mengajak kawan-kawan di bidang keolahragaan Disporasu agar saling bahu membahu serta menyatukan langkah untuk melaksanakan program kerja dengan baik, menuju sukses bersama," pungkasnya. (Ariyanul)

    
Biodata
Nama : Drs Darwis Siregar
Jabatan: Kabid Bina Keolahragaan Disporasu
Istri : Zuraida (PNS Dinas Kesehatan Pemko Medan)
Anak - anak :
Fahmi H Siregar   ( Program S2 Universitas Gajah Mada)
Rayhan R Siregar (Mahasiswa Fak Tekhik Universitas sumatera Utara)
Gilang R Siregar   (SLTA)

Karir Pekerjaan
-          1985 – 1993 Masuk PNS /bertugas di Kanwil Depdiknas Sumut
-          1994 – 2000 Kepala Seksi Kebudayaan di Diknas Sumatra Utara
-          2000 – 2002 Staff di Dinas Pariwisata Sumatra Utara
-          2003 – 2005 Kepala Seksi Pemberdayaan Kesenia di Dinas Pariwisata Sumut
-          2005 – 2011 Staff di Disporasu
-          2011 - ……..  Kepala Bidang Bina Keolahragaan Dispora Sumut

 

Siti Amalia “Nasa” Nasuha

Siti Amalia “Nasa” Nasuha
Ingin Menjadi Pesilat Sesungguhnya


Mensana in corpore sano, di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Ini merupakan sebuah motto atau ungkapan yang jelas-jelas menginformasikan, jika ingin sehat jiwa, maka badan harus sehat terlebihdulu.
Nah, bela diri sebagai satu cabang olah raga, selain untuk menjaga diri dari penyakit, ternyata dapat juga menjaga diri dari berbagai ancaman. Dengan mendalami olah raga bela diri,Siti Amalia Nasuha (foto), dapat memperoleh keduanya, dapat sehat sekaligus dapat menjaga diri dari hal-hal yang tak diinginkannya.
Olah raga bela diri yang ditekuni dan dipilih Nasa, demikian panggilan akrab Siti Amalia Nasuha, adalah pencak silat. Pencak silat yang merupakan olahraga bela diri tradisional warisan leluhur,menurut gadis cantik, kelahiran Medan,14 November 1995 ini, memiliki daya tarik yang unik." Pencaksilat bagiku merupakan sebuah ilmu atau keterampilan untuk menjaga diri dari berbagai ancaman dari luar diri. Hal ini merupakan bentuk kesadaran untuk menjaga eksistensi diri dalam kehidupan. Pencak Silat juga mengajarkan ketaqwaan, kejernihan berpikir, mental dan mempertebal iman. Sebab pencak Silat umumnya membimbing kita ke jalan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan akhlak yang baik, sehingga kita dapat menjaga diri dengan baik pula,"," ujar Nasa.
 Nasa, duduk paling kanan beserta pelatih dan rekan di PPLP Sumut

Nasa mengaku, mengenal pencaksilat belum lama, baru dua tahun, sekitar tahun 2009, saat dirinya masih duduk di kelas III SMP." Aku mengenalnya dari tetangga dan sering ikut dengannya saat latihan. Lama-lama aku tertarik dan mulai menekuninya," Kisa Nasa.
Tak lama berkutat di pencaksilat, Nasa mampu mencetak prestasi mewakili Kecamatan Medan Polonia pada Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Medan 2010. Meski hanya memperoleh medali perak, ajang Pekan Olahraga Daerah Sumut bisa juga dijajalnya. "Tapi aku belum menghasilkan prestasi yang memuaskan,"bilang Nasa.
Saat ini, ketika teman-temannya di cabang olahraga pencaksilat pada Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera Utara, tengah bersiap latihan menuju ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) Riau, Oktober mendatang, Nasa hanya dapat mengurut dada. “Saya belum terpilih mengikuti popnas,” ujarnya.
Tidak terpilih, bukan berarti Nasa harus ‘patah arang’. Cewek bekulit putih, putri keempat,5 bersaudara anak pasangan H Gunar Wisono dan Parsiah tetap menyiratkan semangat. “Aku harus lebih giat berlatih, prestasi pasti kuraih,” ujar Nasa ,bertekad.
Ketebalan tekad Nasa, terdorong dari rekan-rekannya sesama atlit silat di PPLP yang beralamat di Sunggal tersebut. “Mereka rata-rata merupakan pesilat yang telah mencetak prestasi. Karenanya aku akan seperti itu nanntinya,” bilang murid PPLP Sumut kelas II Yaspen Mulia ini.
Nasa yang mengidolakan pesilat Abbas Akbar, ingin mengejawantahkan keperibadian sosok idolanya tersebut pada sikap keseharian pada dirinya sendiri.”Saya mengidolakan pesilat Abbas Akbar karena kehebatannya pada pengendalian diri, tidak sombong meski tenar. Selalu intropeksi diri pada setiap kemenangan yang diraih. Sisi –sisi seperti ini yang tentunya menjadi acuanku, untuk bisa menjadi pesilat yang sesungguhnya,” pungkas Nasa.(ariyanul)