"Mereka ini sangat berpotensi dan memiliki talenta yang luar biasa. Hanya saja program latihan yang mereka laksanakan selama ini, kelemahannya di angkatan bench press," urai Rusli, pelatih angkat besi Sumatera Utara.
Rusli menilai, dua atlit angkat berat asal Kota Medan , Faebolo Dodo Gowasa dan Goncalwes Sirait yang meraih prestasi di TOP LIFTER/Test Event PON,di Pekanbaru Riau, 23-27 Februari lalu, meski memperoleh hasil yang cukup membanggakan, pelatih itu merasakan, kalau 'kekuatan' keduanya masih belum dikeluarkan maksimal.
Seperti halnya, Faebolo Dodo Gowasa, atlit angkat berat Kota Medan yang berhasil memecahkan rekor dunia pada PORKOT Medan 2011 lalu, yang saat ini naik kelas, dari kelas 59 kg ke 66 kg, meraih medali perak dengan angkatan total 690 kg di Tes Event PON tersebut , meliputi angkatan squat,bench press dan dead lift. Faebolo Dodo Gowasa kalah bersaing dengan atlit Lampung, Viky Aryanto yang memiliki nilai total angkatan 755 kg.
"Mungkin saya belum beruntung. Saya gagal saat mengangkat angkatan squat 317 kg. Saya juga tak maksimal diangkatan bench press," ujar Faebolo Dodo, yang akrab dipanggil, Daud Gowasa.
Sedangkan Goncalwes Sirait, yang turun di kelas 120 kg, memperoleh medali emas di gelaran yang sama. Namun, atlit angkat berat yang berhasil mempertahankan pencapaian prestasi pada pra PON, November 2011 silam, masih belum puas. "Sama dengan Daud, saya juga lemah di angkatan bench press. Tapi, kami akan terus berupaya utuk meningkatkan latihan pada angkatan itu," tukas Goncalwes.
Karenanya. Rusli,mantan pelatih angkat berat Provinsi Lampung, yang sejak Januari lalu telah ditunjuk Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Sumatera Utara, untuk melatih angkat besi, bersedia memberi masukan kepada kedua atlit angkat berat binaan KONI Medan tersebut.
"Masih sangat-sangat bisa bagi keduanya untuk membenahi angkatan bench press mereka. Apalagi alat peraga di ruang fitness KONI Medan sudah sangat layak dan mendukung untuk itu. Mungkin selama ini tak ada yang mengarahkan keduanya, tentang kelemahan mereka pada otot lengan untuk angkatan bench press,” ujar Rusli.
Meskipun Rusli ditunjuk oleh PABBSI Sumut untuk melatih angkat besi, namun arahan dari pelatih tersebut sangat dibutuhkan Daud dan Goncalwes. "Tinggal mengintensifkan latihan dan lebih sering dilakukan sparing. Saya berani menggaransi, kalau target medali emas pada PON Riau nanti, akan diperoleh keduanya," pungkas Rusli yakin. (nul)